BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 26 Oktober 2010

format-format audio

1. MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

2. WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

3. AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

4. WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

5. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
6. Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

7. MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.

Senin, 15 Februari 2010

Teknik Pengambilan Gambar

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR

Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, dan gerak, dll. Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut : ”Film adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapt dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1).”
Sebagaimana dijelaskan di dalam definisi tersebut film termasuk ke dalam golongan karya seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam jajaran seni-seni yang lain. Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena film lahir dari gabungan unsur-unsur seni-seni yang lain yaitu seni sastra, teater, rupa, suara, musik, dan arsitektur, selain unsur-unsur seni tersebut di dalam film juga terkandung unsur teknologi.

Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar kamera terbagi tiga yaitu :

1. Kamera foto (still photography)
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
2. Kamera film (cinema photography)
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3. Kamera video (video photography)
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.

Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)
a. Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
b. High Angle
Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
c. Low Angle
Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
d. Eye Level
Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
e. Frog Level
Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

2. Ukuran gambar (frame size)
a. Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
b. Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
c. Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.
d. Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
e. Mid Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
f. Knee Shoot (KS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.
g. Full Shoot (FS)
Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
h. Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
i. Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
j. 1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
k. 2 Shoot
pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.
l. 3 shoot
pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
m. Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

3. Gerakan kamera (moving camera)
a. Zooming (In/Out)
Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
b. Panning (Left/Right)
Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah yang diinginkan.
c. Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.
d. Dolly (In/Out)
Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
e. Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.
f. Framing (In/Out)
Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out) framming shot.
g. Fading (In/Out)
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
h. Crane Shoot.
Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan
bergerak sendiri bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

4. Gerakan objek (moving object)
a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke kanan.
b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :
a. Motivasi
b. Informasi
c. Komposisi
d. Suara
e. Sudut Kamera
f. Kontinuitas

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh kameramen merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang didapatpun kurang maksimal. Jadi rasa seni yang tinggi dapat dijadikan modal utama untuk menjadi kameramen. Gali terus potensi diri, selamat berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan sukses.

Senin, 01 Februari 2010

KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA
DAFTAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) DAN KOMPETENSI KEJURUAN (KK)
SMK NEGERI 1 CILACAP

BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTI MEDIA
A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK)
1. Merakit personal computer(P.Bambang Irawan)
1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi
1.2 Melakukan instalasi komponen PC
1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam merakit komputer
1.4 Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen sistem operasi).
1.5 Menyambung periferal menggunakan Software
1.6 Memeriksa hasil perakitan PC dan pemasangan periferal.

2. Melakukan instalasi sistem operasi dasar(P.Bambang Irawan)
2.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi
2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai Installation Manual
2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan software (sampling)
2.4 Melakukan troubleshooting.

3. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)(P.Bambang Irawan)
3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.2 Melaksanakan prosedur K3
3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup
3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.

3. KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) MULTIMEDIA (072)
1. Memahami etimologi multimedia(P.Untung Supriyono)
1.1 Mendeskripsikan tentang multimedia
1.2 Menjelaskan multimedia content production
1.3 Menjelaskan multimedia communication.

2. Memahami alir proses produksi produk multimedia(P.Untung Supriyono)
2.1 Menjelaskan proses pre production multimedia
2.2 Menjelaskan proses production multimedia
2.3 Menjelaskan proses post production multimedia.

3. Merawat peralatan multimedia(P.Bambang Irawan)
3.1 Menjelaskan langkah-langkah perawatan peralatan multimedia
3.2 Melakukan perawatan peralatan multimedia
3.3 Membuat kartu perawatan peralatan multimedia.

4. Mengelola isi halaman web(B.Ari Triyanti)
4.1 Memeriksa informasi untuk relevansi dan currency
4.2 Memeriksa links dan navigasi
4.3 Mengedit informasi sesuai kebutuhan
4.4 Menguji dan memastikan perubahan perubahan.

5. Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi(P.Yuliatmoko)
5.1 Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
5.2 Mengoperasikan kamera video
5.3 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar
5.4 Mengoperasikan kamera
5.5 Menata kabel-kabel kamera
5.6 Mengoperasikan clapper board.

6. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk multimedia(P.Untung Supriyono)
6.1 Menjelaskan kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana)
6.2 Membuat sketsa
6.3 Menggambar perspektif
6.4 Menggambar objek
6.5 Menggambar ilustrasi.

7. Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi(P.Sulistyono)
7.1 Menjelaskan syarat animasi
7.2 Membuat gambar kunci
7.3 Mengatur dan melengkapi gambar kunci.

8. Menguasai cara menggambar clean-up dan sisip(P.Sulistyono)
8.1 Mendeskripsikan gambar yang asli
8.2 Membuat gambar-gambar asli
8.3 Mendeskripsikan gambar tiga dimensi
8.4 Membuat gambar tiga dimensi.

9. Menguasai dasar animasi stop-motion (bidang datar)(P.Sulistyono)
9.1 Mendeskripsikan syarat-syarat animasi
9.2 Membuat model warna dan tempat warna.

10. Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia(P.Yuliatmoko)
10.1 Menggunakan software teks multimedia
10.2 Mendesain teks multimedia.

11. Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia(P.Yuliatmoko)
11.1 Mengedit gambar digital
11.2 Menggunakan software grafik multimedia 2D
11.3 Menciptakan design grafik Multimedia 2D
11.4 Menampilkan karya seni digital 2D.

12. Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia (P.Yuliatmoko)
12.1 Menggunakan kamera digital
12.2 Menggabungkan foto digital kedalam rangkaian Multimedia
12.3 Menciptakan susunan karya seni foto digital dan grafik 2D.

13. Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia
13.1 Menjabarkan format audio digital
13.2 Menggunakan software audio digital
13.3 Merancang audio digital
13.4 Membangun track audio digital.

14. Membuat story board aplikasi multimedia(P.Yuliatmoko)
14.1 Mengidentifikasi kebutuhan
14.2 Merencanakan alur isi story board
14.3 Medeskripsikan proses pelaksanaan dalam story board.

15. Memahami cara penggunaan peralatan tata cahaya.
15.1 Menjelaskan dasar tata cahaya
15.2 Menjelaskan efek cahaya
15.3 Menyiapkan operasi lighting

16. Menerapkan efek khusus pada objek produksi
16.1 Mengidentifikasikan materi penunjang efek khusus
16.2 Menginstallasi software efek khusus
16.3 Membuat efek khusus pada obyek.

17. Menyusun proposal penawaran(P.Bambang Irawan)
17.1 Menganalisa syarat-syarat proyek
17.2 Mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan persyaratan laporan
17.3 Membuat rancangan biaya biaya dan sumber sumber yang ada
17.4 Membuat proposal
17.5 Membuat pengajuan permohonan tender.

Rabu, 27 Januari 2010

tugaz

Bagaimana cara mengoprasikan kamera JVC GR-D870 jelaskan :
1.Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
• 1/6 inchi 800k pixel LCD
• 35x optikal zoom/800x digital zoom
• 2,7 inchi Wide Clear LCD Monitor
• DV in/out
• Memory card Slot for SD/MMC
• Remote control provided
• Konita Monita Lens
• Digital Still Fuction
• Dual reording capability
• Auto LCD back Light Control
• 3 Dimension Noise Reduction( 3 DNR )
• New on screen display
• Stick Control
• Data Battery
• Auto Illumi Light
• Power Linked Operation
• Data Button
2.Bagaimana langkah membersihkan head camera?
• Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record,jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detik,karena akan memperpendek usia head drum.
• Cleaning tape yang anda miliki tanpaknya tidak memerlukan cairan (semprot),untuk DV Camcorder ,cara membersihkan head drum yang disemprot dihindari karena dapat merusak
• Head camera
3.Berapa Zoom yang ada pada camera JVC GR-D870?
• 35x optical/800x digital Zoom
4.Ada berapa Konector yang bisa terhubung dengan tersebut ?
• AV input/output
• USB mass strong class
5.Bagaimana langkah memasukan kaset mini DV yang benar?
• Tekan dan dorong tombol tempat kaset
• Kemudian buka
• Tunggu hingga bagian bagian tempat kabel kaset di letakan terbuka dan muncul
• Letakan mini DV kedalam tempat kaset (jangan sampe terbalik)
• Tekan Bagian dalam tempat kaset
• Tunggu hingga turun kebawah
• Dan tutup tempat kaset

Senin, 05 Oktober 2009

kamera digital

MEGAPIXEL
Semakin besar Megapixel suatu kamera, maka akan semakin bagus kualitas gambarnya. Ini adalah Mitos terbesar di dalam dunia kamera, dan itu sepenuhnya tidaklah benar. Perusahaan-perusahaan kamera dan toko-toko kamera sebetulnya jelas mengetahui hal ini, tapi mereka terus saja berusaha untuk mempertahankan persepsi yang salah ini, bukan hanya mempertahankan malah, tapi mereka justru terus berusaha untuk menancapkan hal ini ke benak customer. Kenapa ?

Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan-perusahaan dan toko-toko itu dapat meraih keuntungan besar. Cukup dengan menambah jumlah pixelnya, tanpa perubahan lain yang lebih berarti, mereka dapat menciptakan kamera tipe baru, dan para customer yang tertipu pada berlomba-lomba untuk meng “upgrade” kameranya.

Padahal, penting sekali untuk DIINGAT, semakin tinggi Megapixelnya, bila tidak disertai dengan perubahan ukuran sensor, perubahan arsitektur kamera atau perubahan kualitas lensa, maka kualitas gambar dari kamera tersebut justru lebih jelek.

Jadi fungsi dari megapixel yang besar itu sebetulnya apa ? Kuncinya adalah pada masalah “Perbesaran”. Semakin besar resolusi suatu kamera (megapixel), maka kita dapat mencetak foto kita dengan ukuran yang lebih besar.

Tapi permasalahannya, kebutuhan rata-rata orang awam, paling hanya mencetak di ukuran 4R atau 10R saja, yang dapat dilakukan dengan sangat baik oleh kamera dengan resolusi 4 Megapixel. Pada gambar 1 adalah table untuk ukuran cetak.
Selain masalah perbesaran cetak, resolusi besar juga dapat berguna bila kita sering melakukan CROP pada Foto kita. Misalnya pada contoh gambar 1.1 dan gambar 1.2.

Pada contoh gambar di atas, karena saya menggunakan kamera 12 Megapixel , ketika saya melakukan crop (gambar 1.2), saya masih memiliki foto dengan resolusi 2 Megapixel, sehingga saya masih bisa melakukan pencetakan sebesar 10 cm x 15 cm.
Jadi, bila Anda bukan lah pengguna yang sering melakukan cetak besar atau sering melakukan cropping, kamera dengan 6 Megapixel sudah lebih dari cukup.

IMAGE STABILIZER
Tiap merk kamera menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk fitur yang satu ini. Ada Image Stabilizer, Vibrate Reduction, Anti Shake, Steady Shot, Optical Image Stabilizer(OIS), Vibrate Compensation, dan lain sebagainya. Itu semua fungsinya sama, yaitu untuk menyetabilkan goncangan tangan kita.

Sering terjadi salah kaprah di dalam pengertian tentang fitur yang satu ini. Salah kaprah yang sering terjadi adalah tertukarnya pengertian antara Shutter Speed dan Image Stabilizer. Ketika kita memfoto anak-anak yang sedang berlari-lari, kalau kita ingin agar anak yang kita foto itu tetap terlihat tajam (tidak blur), kita harus menggunakan Shutter Speed yang cepat, dan tidak ada hubungannya dengan Image Stabilizer. Shutter Speed yang cepat berguna untuk membekukan “Objek” yang kita foto, sedangkan Image Stabilizer berguna untuk menyetabilkan goncangan dari “Subjek” yang memfoto.

Jadi Image Stabilizer ini akan berguna ketika :
- Tangan kita sulit untuk tidak bergerak ketika melakukan pengambilan foto atau tangan kita tremor
- Melakukan pemotretan dengan Shutter Speed yang rendah (indoor, malam hari, efek-efek cahaya bergerak, foto air terjun, dsb)
- Melakukan foto-foto dengan lensa tele (jarak jauh) misalnya 200 mm
- Melakukan foto-foto macro (jarak yang sangat dekat)

Cara kerja fitur ini adalah dengan menempatkan sensor pada lensa atau pada sensor (masing-masing produsen berbeda-beda). Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi gerakan lensa atau kamera. Misal pada Image Stabilizer yg diletakkan di lensa, ketika kamera kita bergerak ke atas, sensor ini akan menggerakan lensa nya ke bawah, ketika kamera kita bergerak ke kiri, sensor ini akan menggerakan lensanya ke kanan, dan demikian seterusnya sehingga gambar yang kita buat akan selalu diusahakn stabil dan bebas goncangan.

Nah setelah mengetahui pengertian dari Image Stabilizer ini, kita juga dapat mengetahui tentang produsen-produsen yang nakal, yang dengan sengaja memanfaatkan kesalahkaprahan konsumen akan pengertian ini untuk menarik keuntungan.
Ada beberapa produsen yang jelas-jelas tidak memiliki teknologi Image Stabilizer ini, tapi berani mencantumkan Slogan yang serupa dan bahkan mempromosikan fitur ini melalui brosur-brosur dan sarana marketing mereka.

Atau ada juga yang sudah memiliki teknologi ini, tapi karena untuk dipasangkan pada kamera-kamera yang low end tidak akan memungkinkan dari segi harga, akhirnya mereka menciptakan istilah-istilah yang mirip tapi sebetulnya adalah tipuan, seperti misalnya Anti Shake DSP, New Anti Shake AE, dll.
Ada juga yang memang memiliki teknologi ini dan sudah memasangkan pada kameranya, tapi karena pesaing mereka mencoba membodohi konsumen, maka mereka pun ikut-ikutan juga membodohi konsumen dengan istilah-istilah yang lebih keren seperti misalnya Double Anti Blur, 4x Image Stabilization, Dual IS, dsb.

Image Stabilizer-image stabilizer palsu ini cara kerjanya adalah hanya menaikkan settingan ISO pada kamera saja. Sehingga otomatis Shutter Speed yang kita dapatkan akan lebih cepat dan karena itu dapat juga mengurangi goncangan (objek dan subjek sekaligus).

Tapi untuk fasilitas ini ada harga yang harus dibayar, yaitu kualitas gambar yang akan sangat berkurang. Karena ISO semakin tinggi maka kualitas foto akan semakin noise, banyak terdapat bintik-bintik warna-warni, tidak tajam dan sebagainya, intinya gambar akan terlihat lebih kasar.

Selain itu ada juga kelemahan lainnya, kita jadi tidak bisa melakukan pemotretan dimana kita ingin menggunakan speed yang rendah, seperti misalnya foto air terjun sehingga airnya bisa jadi seperti kapas. Dan masih ada kekurangan-kekurangan lainnya. Tetapi sebetulnya, yang paling konyol dari image stabilizer palsu ini adalah, hampir semua kamera bisa melakukan hal itu, tinggal dinaikkan aja ISOnya. Sungguh menggelikan.

Pada istilah-istilah seperti Double Anti Blur, 4x Image Stabilization, Dual IS, dan sebagainya maksudnya adalah bahwa mereka menggunakan Image stabilizer betulan dan sekaligus Image stabilizer tipuan. Sehingga dengan istilah-istilah itu produk mereka akan terlihat lebih mampu menahan goncangan. Untungnya paling tidak sampai saat ini saya masih belum melihat ada yang menggunakan istilah Double atau Dual yang ternyata isinya tidak ada Image Stabilizer asli sama sekali. Mungkin sebentar lagi.
Jadi kita mesti hati-hati, kalau melihat ada fitur seperti ini, harus dibaca dulu buku manualnya atau cari tau dari internet atau dari teman yang sudah tau, apakah image stabilizernya asli menyetabilkan gerakan pada lensa atau pada kamera, atau hanya menaikkan ISO saja. (www.sentradigital.com)

Selasa, 04 Agustus 2009

Langkah-langkah menginstall Swismax2

Cara menginstall software Swish Max 2007 :


  1. Buka folder Swish Max 2007

  2. Klik ganda setupSwishmax.exe, akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini :



3. Klik run, kemudian muncul kotak di bawah ini, tunggulah sesaat

4. Muncul kotak seperti di bawah ini, kemudian klik next


5. Klik Yes

6. Klik Next




7.Akan muncul kotak seperti di bawah ini, tunggulah sebentar


8. Klik Close


9. Klik ganda folder Patch, seperti di bawah ini

10. Klik ganda folder SwishMax Generic seperti di bawah ini :


11. Muncul kotak di bawah ini, pilih SwishMax, kemudian klik Select File


12. Pilih Local Disc (C:), kemudian klik Program Files, klik Open


13. Klik SWISHmax, kemudian klik Open


14. Klik SwishMax.exe, kemudian klik Open

15. Muncul kotak seperti di bawah ini, pilih SwishMax, kemudian klik Patch

  1. Klik Exit

Program SwishMax telah selesai diinstall.

Jumat, 31 Juli 2009

swishmax

swishmax adalah